Minggu, 19 Januari 2014

Aku Pergi



Untuk hari yang penuh air mata, tepat dua tahun lalu air mataku tertumpah tepat di tanggal ini.
Tanggal yang penuh dengan ceria saat salah satu sahabatku berulang tahun. Hari ini aku kembali mengulangnya. Tepat dua tahun yang lalu, kabar terakhir darimu berhasil melumpuhkan hatiku sampai saat ini. Ku rasa cukup sampai di sini air mataku  terjatuh, jatuh untuk menangisimu. Menangisi setiap kenangan tak nyata yang kau suguhi kepadaku. Selamat malam tanggal 19 lelaki yang saya sayang sampai detik ini. Aku teringat pertama kali kita kenal, dan itu hanya lewat pesan singkat saja.

 Sedih rasanya bisa memiliki hatimu namun tidak untuk ragamu. Sayang, jika boleh aku curahkan semua isi hatiku, aku ingin kau perlakukan seperti wanita lain, menyapa pagiku dan memberi asupan semangat setiap saat. Memberi perhatian jika sakit sedang menimpaku, atau bahkan menelpon ku setiap malam datang walaupun itu hanya berkata selamat tidur. Seingatku kau tak pernah melakukan itu. Tapi apakah aku pernah protes untuk itu? Tidak sama sekali, aku juga bingung dengan perasaan ini.  Berangkat dari bulan pertama hingga meginjak 24 bulan yang tepat hari ini, rasa sayangku tak pernah berkurang sedikitpun, entah mengapa keabstrakanmu seakan tak pernah menjadi dinding pernghalang untukku. Aku kadang berpikir, apakah kamu hanya sekedar cerita dari temanku? Aku mencintai namamu saja.  Untuk sepenggal nama yang ku sapa dalam malam kelam berselimut awan hitam. Yang namanya selalu ku padukan dalam setiap lagu yang kuciptakan, yang cintanya selalu ku agung-agungkan di atas segalanya, yang membuat hatiku penuh sesak untuk menerima cinta lain, aku menulisnya dengan air mata. 

Hari ini semuanya telah ku pikirkan matang-matang, aku putuskan untuk berhenti mencintaimu, maaf jika bintangmu ini meninggalkan malamnya. aku tak sanggup lagi hidup tanpa perjuanganmu, aku juga ingin seperti wanita yang lain, selalu kau perjuangkan dalam setiap waktu. Aku juga ingin punya cinta yang nyata, cinta yang raganya bisa ku tunjukkan di depan sahabat ku. Bohong jika aku tak butuh cinta, aku hidup karena cinta-cinta orang yang menyayangiku, dan itu termasuk juga cinta darimu. Aku terlalu egois jika meminta kamu untuk berada di sampingku saat ini. Tuhan kita takkan pernah mengijinkan. Aku terkadang berpikir, mengapa cinta diciptakan tapi perbedaan tetap saja tak dapat disatukan oleh cinta? Sayang, hatiku penuh sesak, merangkai setiap buliran air mataku menjadi mutiara cinta yang kelak kan menyatukan kita.  Salahkah Jika alquran di tanganku dan alkitab di tanganmu itu kita satukan menjadi sebuah cinta? Ini hukum alam, yang beda tetap saja tak bisa menyatu. Untuk terakhir kalinya aku ingin menuangkan segala kesalku dalam mencintaimu. Sayang, cinta tak butuh banyak alasan untuk dapat bersatu, aku hanya mohon kepadamu cepat hubungi aku, katakan apa yang ingin kamu katakan .

Aku bosan mendengar kata cinta yang kau titip lewat telinga temanku, aku bosan akan itu ! cinta itu perlu kita perjuangkan berdua, jangan hanya satu pihak saja. Aku kadang kesal jika kamu tak punya keberanian sedikitpun untuk menyapaku, aku tak cantik tak seperti mantanmu yang lain. Yah aku sadar itu, sangat sadar malah. Aku tak punya apa-apa selain cinta yang selalu menunggumu, tak ada yang lain. Tepat dua tahun ini, aku lepaskan kamu dalam hatiku. Aku tak ingin berusaha melupakan,  biar saja waktu yang perlahan menghapuskanmu, sampai saat ini rasa itu masih ada, untuk esok, bahkan untuk 1000 tahun kemudian.

6 Tips Cinta Lama Bersemi Kembali


Tak ada sesalku dalam mencintai, terima kasih untuk cinta yang hampir 3 tahun ini, terima kasih untuk perkenalan konyol yang selalu ku ingat hingga saat ini. Ini bukan bukan kepergianku, ini hanyalah saat di mana kau biarkan hatiku sedikit kosong tuk menerima hati yang lain. Saya sayang kamu, saya selalu berharap Tuhan kita segera merestui kita, ku harap jika kita berjodoh kamu akan kembali tanpa ada kata beda. Kembalilah jika kepercayaan kita telah sama, aku menunggu namamu bersanding di dalam buku yang di sahkan oleh penghulu, aku sangat mencintaimu walaupun ragamu tak untukku, terima kasih untuk cinta yang kau berikan, aku bahagia. salam sayang dari perempuanmu !

aku tak pergi, jangan pernah berpikir akan itu
sebab aku sendiri tak sanggup untuk itu.
aku takkan jauh,
jika kau rindu,
usap dadamu, rasakan setiap detaknya.
aku selalu ada di situ, di hatimu, sayang !

0 komentar:

Posting Komentar