Sabtu, 16 November 2013

Sebuah sajak dari perempuanmu



Perempuan itu masih berjuang
berjuang merangkai kembali
kepingan-kepingan hatinya
perempuan itu masih belajar,
Belajar cara melupakan dengan sederhana
Perempuan itu masih menangis menemani gerimis
perempuan itu menulis luka di kertas bisu
melukis luka di atas kanvas kusam tak bernyawa
perempuan itu terisak menangis kesakitan
diantara semilir duka bersenandung lantunan hujan
kau lupa pada tanggal kau menggoreskan luka
tanggal yang tak terjamah oleh dirimu
perempuan itu masih menahan perih dari dasar kelopak matanya
perih itu menjelma menjadi setetes air mata kekecewaan
akulah perempuan itu.

jika ada kecewa yang menandingi kekecewaanku,
beritahu aku secepatnya !

0 komentar:

Posting Komentar