pertama kali mengenalmu lewat perkenalan yang tak pernah
terencakan oleh siapapun, aku tak menyangka perkenalan itu menghasilkan
sebuah rasa, sebut saja dia cinta. sampai saat ini aku tak menyangka
perasaan itu masih bisa bertahan sampai saat ini, ditengah pengabaianmu
aku masih merasa sangat kuat di dunia ini. aku hanya bisa berceloteh
seakan aku yang sangat bahagia di dunia ini, tapi nyatanya akulah yang
paling menyimpan kepedihan mendalam disini. tepat sembilan belas januari
tahun lalu, kamu benar-benar membuktikan kepadaku bahwa kamu memang
bukan yang terbaik, ku pikir kamu menghubungiku itu untuk sekedar
menyapa bagaimana kabarku saat ini, ternyata semuanya jauh dari
khayalan, kamu hanya datang membuka luka hati yang baru, kamu tak pernah
memikirkan setiap air mata yang ku teteskan ini, semua seakan tak
berarti di matamu, aku hanya berharap kamu bisa memperjuangkan aku yang
selalu mendoakanmu dalam sujud terakhir di setiap malam senduku, apakah
harapku itu terlalu sulit untuk kamu penuhi? entahlah !. aku hanya
menyesal pernah membuat separuh ruang hatiku kamu miliki, ku pikir kamu
akan merapikan serpihan hati yang retak itu karena luka terdahulu, namun
nyatanya kamu datang hanya untuk membuat serpihan baru, tanpa kamu
sadari sepenuh hatiku telah berlabuh jauh menempati setiap sudut hatimu,
namun hanya kamu yang tak ingin menjadi dermaga untuk hatiku bersandar.
teruntuk kamu yang tak nyata dalam pandanganku,
segenap cintaku hanya untukmu
teruntuk kamu yang tak nyata dalam pandanganku,
segenap cintaku hanya untukmu
0 komentar:
Posting Komentar